BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 23 Januari 2010

pengaaruh globalisasi terhadap nasionalisme

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.

Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme


1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.


2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.


3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Jumat, 15 Januari 2010

welcome to my blog
ini merupakan postingan pertama saya :)


PERKENALKAN :
nama saya FINA RAHMA HUSAINA. nama panggilan saya FINA. saya anak pertama dari tiga bersaudara. dan berikut adalah autobiografi saya.
< name="ProgId" content="Word.Document">< name="Generator" content="Microsoft Word 11">tak terasa telah 9 bulan aku merasakan kehidupan di dalam rahim ibuku.aku merasa betapa berat tugas ibuku, belum lagi harus membawaku kemanapun dia pergi. itulah kodrat manusia sebagai wanita.

senin 4 april 1994 pkl 04.00 WIB
seorang bayi perampuan lahir ke dunia. anak pasangan Arwan Arifin dan Paulina ini, lahir dengan normal, dengan bobot 3,2 kg dan panjang 49 cm. saat kelahiran merupakan saat yang menegangkan terutama bagi keluargaku. aku merupakan anak pertama. dan saat aku lahir ke dunia, dari situlah perjalanan hidupku dimulai.

masa balita
masa ini merupakan masa dimana aku selalu merepotkan mereka. maklum saja aku masih beradaptasi dengan dunia yang baru beberapa tahun aku tempati.
aku tumbuh seperti anak-anak biasanya. dari merangkak hingga berjalan, orang tuaku menjagaku, dan hingga akhirnya aku berumur 4 tahun 8 bulan, aku di daftarkan di salah satu yayasan pendidikan islami di Lampung yaitu Perguruan Al-kautsar. disini lah aku menghabiskan masa kanak-kanakku bersama teman-teman yang sangat baik kepadaku. saat itu aku sangat pemalu. itu yang membuatku menjadi sangat pendiam. walaupun begitu aku tetap bisa melakukan adaptasi lingkungan. di saat Tk aku banyak mendapatkan pelajaran. aku sangat diperhatikan oleh orang tuaku. terutama kesehatan. aku tidak boleh jajan sembarangan. walaupun untuk anak sebaya ku jajan merupakan hal yang menyenangkan, namun bagiku itu merupakan perbuatan yang sangat mengerikan karena aku tidak mau dimarahi orang tuaku. karena itulah setiap hari aku dibawakan bekal yang disiapkan orang tuaku.

masa remaja

Kata orang masa-masa SMP adalah masa pencarian jati diri. Hal ini juga dirasakan oleh saya. Sekarang saya telah memasuki masa SMP. Saya sangat senang sekali saat saya mengetahui bahwa saya memasuki sekolah yang sangat favorit terutama di Lampung. Saya masuk di SMPN2 Bandar Lampung. Saat pertama kali masuk, saya susah untuk beradaptasi. Untungnya ada segelintir temannya yang telah dikenalnya di SD dulu. Saya juga banyak mendapatkn teman baru.

Saat di kelas 7 ( kelas 1 SMP ) saya sangat malas sekali. Saya juga terkenal sebagai murid yang bandel. Saya sering tidak mengerjakan PR yang diberikan oleh gurunya. Sialnya lagi, wali kelas Saya terkenal sangat galak. Namanya Pak Armadi. Saya merupakan guru senior di SMP itu.

Untungnya, kebiasaan itu tidak berlangsung lama. Saat memasuki semester kedua, saya berubah. Saya bertekad untuk menjadi lebih baik. Dan karena usahanya saya berhasil merubah sifat jelek itu.

Saat di kelas 8 kelas kembali sayacak. Saat itu saya mendapat kelas yang paling ujung. Yaitu kelas 8D. disana saya juga mendapatkan teman baru. Teman barunya itu merupakan pindahan dari Jawa Timur. Namanya Cikitta. Saya sangat baik sekali.

Setahun telah berlalu. Saya duduk di kelas 9. sebagian dari temannya merupakan teman-temannya saat di kelas 7 dan 8. di kelas 9 saya kembali mendapatkan kelas yang paling pojok dekat dengan kamar kecil bahkan seringkali dari kelas itu tercium bau yang tak sedap. Walaupun begitu keakraban yang kami jalin sangat kuat sekali. Di kelas 9D itulah terdapat kenangan yang tak terlupakan. Walaupun kata guru-guru kami kelas 9D merupakan kelas yang paling rebut sayantara yang lain, namun kami memiliki potensi dan kreatifitas yang tinggi. Terbukti saat lomba 17 agustus kelas kami memenangkan lomba sebagai supporter terheboh. Masa-masa kelas 9 merupakan masa yang takkan pernah terlupakan bagu saya. Hingga saya pun lulus dari sekolah tersebut





masa sekarang
Setelah lulus SMP, orang tua saya memberikan saran agar saya sekolah di luar Lampung terutama di Pulau Jawa. Alasannya karena kesuksesan lebih mudah di raih di daerah Jawa. Saya pun mengikuti saran orang tuanya untuk sekolah di luar Jawa. Namun, keberuntungan kurang berpihak pada saya.
Saat ingin mendaftar di sekolah rintisan standar internasional, saya bimbang untuk memilih sekolah mana yang akan dipilih. Tetapi, akhirnya saya memilih SMAN 2 Bandar Lampung.


di SMAN 2 saya menemukan banyak teman baru, walaupun sebagian dari mereka telah saya kenal. saya masuk di kelas X5. saya merasa senang dan nyaman disana dengan teman-teman yang sangat ramah dan baik terhadap saya.